14 April, 2008

The True Love is......


Setelah sekian banyak patah hati, pertengkaran, air mata, dan kemarahan, cinta sejati kan menunggumu di ujung perjalanan . . . dan semua kisah sedih pun terlupakan. ( elizabeth fischer )

Apa yang pertama kali kamu katakan kalo ditanya arti LOVE?sesuatu yang amazing atau sesuatu yang sulit dimengerti bahkan kadang menjengkelkan, cinta itu perasaan kasih dan sayang; perasaan cenderung dan terpikat kepada lawan jenis; kawatir; rasa rindu yang teramat dalam; perasaan ingin dimiliki dan memiliki. Cinta itu bisa datang kapan saja, bahkan dalam hitungan detik sekalipun, dan itu terjadi pada semua mahluk hidup.

Pernah denger yang namanya cinta sejati atau cinta pertama?! Cinta sejati dan cinta pertama selalu berkaitan karena lahirnya cinta pertama mengakibatkan lahirnya cinta sejati, untuk mendapatkan cinta pertama mungkin mudah tapi untuk mendapat cinta pertama itu butuh proses panjang.

Cinta bagi remaja seperti kita pasti udah ga asing lagi, saat kita menyukai seseorang itu tandanya kita sedang mencintai orang itu, saat – saat seperti itu yang paling mengaksikan dalam hidup, kita bisa curi – curi pandang sama dialah, nyari tau lebih jauh tentang dia, sampai ke makanan kesukaannya pun kita cari tau, itu kalo kita lagi jatuh cinta . . . tapi tunggu dulu itu masa – masa nyenengin waktu jatuh cinta, saat kita tau kalo perasaan itu sama sekali engga berbalas, atau dia sama sekali engga ngerasain apa yang kita rasa, berarti kita harus siap – siap patah hati, musuh utama bagi seorang pecinta.

Namun sayang, zaman kaya sekarang ini cinta yang sakral sering dijadiin kambing hitam buat ngelakuin sesuatu yang dilarang dari segi moral maupun spiritual, contoh yang sering banget kita temuin di lingkungan kita yaitu free sex . Orang – orang yang udah pada ngelakuin kaya gituan selalu aja berdalih kalo alesan mereka ngelakuin kaya gituan atas dasar suka sama suka, atau karena mereka berdua saling cinta padahal itu bukan cinta, itu Cuma perasaan nafsu, perasaan senang sementara tanpa tau apa yang bakal mereka tanggung kedepannya. Inget ya Belia cinta dan nafsu itu beda banget, cinta itu lebih kearah positif karena sejak lahir kita sudah diberi hati untuk mencintai semua orang, sedangkan nafsu lebih cenderung kearah negatif karena nafsu itu lebih mementingkan sifat ego.

Dalam hidup jangan selalu artiin kalo cinta Cuma buat perasaan sayang ke lawan jenis tapi cinta juga harus kita kasih buat orang – orang disekeliling kita, terutama orang yang paling berjasa dalam hidup kita siapa lagi kalo bukan Orang Tua kita sendiri, jangan sampai seumur hidup kita, belum pernah ngucapin aku sayang mamah atau aku sayang ayah, padahal kalo ke pacar kita, itu udah jadi suatu keharusan,nyesel seumur hidup karena engga pernah ngomong itu sama orang tua kita bener – bener engga enak lho?!

Pokonya dalam hidup ini selalu cintai orang – orang disekeliling kita, mumpung mereka masih ada bersama kita, jangan sampai merasa menyesal karena terlanjur kehilangan mereka sebelum sempat kita cintai mereka, dan inget cinta kita sama pacar hanya sekedar cinta sebatas jalan ketika berakhir di ujung jalan atau kita putus bisa aja perasaan cinta itu berubah menjadi benci karena benci dan cinta itu Cuma dibatasi oleh sehelai benang tipis, jadi untuk cinta sama pacar jangan terlalu berlebihan, kalo belom married sich?! So, cintai orang – orang yang ingin kamu cintai sebelum mereka pergi dan kita ngerasa kehilangan . . . segala sesuatu yang kita lakuin dengan dasar cinta hasilnya engga akan pernah terduga just believe it!!

1 komentar:

ade mahmudin mengatakan...

Nitip posting yaa..

Bahasa Cinta,
Setiap insan, memiliki cinta jauh di dalam diri kita. Itulah yang membuat dunia terasa indah dan penuh tawa. Karena cinta menghiasi hati yang dilanda sepi, dan mencerahkannya dalam bahagia.

Namun sungguh kan menyesakkan dada, ketika cinta yang selalu ceriakan kita, perlahan menghilang dan tak lagi terasa. Membuat kita bertanya-tanya, ke mana ia terbang? Hingga akhirnya bimbang datang menyerang, melesakkan ribuan keraguan tentang hadir cinta, masihkah adakah cinta di hati ini? masih bisakah aku mencintainya?

Dalam titik terjauh ketiada-terasaan cinta, sering kita berpikir tuk akhiri semua. Meruntuhkan bangunan kasih yang telah lama kita bina. Menghancurkan simpul ikatan cinta yang pada fitrahnya harus ada. Sekedar karena alasan, “Aku tak lagi cinta” atau “Kami tak lagi bisa bersama”.

Duhai kawan, cinta bukan sekedar perasaan pasif yang bisa datang dan pergi tanpa kehendak kita. Cinta mampu hadir dan hangatkan kita ketika kita mengharapkannya. Cinta mampu tegar dan bertahan di bawah terpaan lekang dunia, hanya jika kita menjaganya. Karena kawan, cinta adalah kata kerja. “Aku mencintaimu” bukanlah sekedar ungkapan perasaan maya. “Aku mencintaimu” adalah pernyataan misi yang nyata. Kata “cinta” merupakan komitmen kita untuk menghargai, memberi perhatian, menerima kekurangan, mensyukuri kelebihan, dan memahami sepenuhnya.

Sering sekali, cinta pergi bukan karena ia tak lagi mampu menautkan dua manusia. Ia selalu mampu, selalu bisa, ketika dua manusia itu menginginkan hadir cinta. Tapi sering, cinta divonis telah pergi meninggalkan mereka, justru ketika cinta memberikan bagian terindah dari perjuangannya, ujian cinta. Ujian cinta adalah batas dua kehidupan, kehidupan dengan cinta di awal ujian, dan kehidupan yang lebih penuh cinta di akhir ujian. Namun sungguh, hidup yang lebih penuh cinta itu hanya akan kita temui, setelah melewati ujian cinta. Ujian cinta tidak akan menguji cinta, cinta tak perlu diuji lagi. Ujian cinta menguji sang Empunya cinta. Masih inginkan ia mencintai? Masih inginkah ia dicintai? Seberapa jauh ia rela melangkah untuk cintanya?

Karenanya, percaya akan cinta adalah keniscayaan. Namun hanya jika, cinta kita dapat kita komunikasikan dalam bahasa yang dimengerti oleh dirinya, orang yang di hatinya kita semaikan cinta kita. Karena sering, cinta yang sebenarnya ada dan bersemayam di dalam hati, disalahartikan sebagai ketiadaan, karena dua hati bicara dalam bahasa cinta yang berbeda.

Sungguh kawan, jika kita mampu bicara dalam bahasa cinta yang dimengerti olehnya, cinta di dalam hati kita takkan terbuang percuma. Karena bahasa menghubungkan segalanya di antara dua manusia, termasuk hati yang penuh cinta. Dan disebabkan oleh cinta, bahasa tak lagi jadi figuran hari, namun berubah menjadi sebuah simpul ikatan hati. Karena bahasa hari, telah berubah, menjadi bahasa cinta.

ade-mahmudin.blogspot.com

Myspace LayoutsGet your layout at MyCustomProfile.com

BLue...

BLue...
FaLL in Love

DoRaeMon

DoRaeMon